Di Nusa Penida zaman dahulu dipimpin seorang Dukuh. Ia bernama Dukuh Jumpungan. Dukuh Jumpungan adalah ahli dibidang aristek, kelautan dan dikenal sakti mandraguna. Ia memiliki putra bernama Aji Dalem Sawang yang kelak menjadi raja di Nusa Penida. Dalem Sawang memiliki putra I Renggan dan I Renggin. Pangeran Renggan dan Renggin mewarisi kedigjayaan Dukuh Jumpungan khususnya dibidang maritim. I Renggan bisa membuat perahu yang bisa membuat daratan yang dilaluinya menjadi lautan.
I Renggan memiliki cita-cita ingin menaklukkan Pulau Bali dengan perahunya sehingga Bali menjadi lautan. Ia pun mempersiapkan perahu saktinya. Maksud I Renggan ingin menaklukkan Bali diketahui Bhatara Toh Langkir. Bhatara Toh Langkir mengeluarkan aji sirep yang membuat Renggan terlelap saat mengemudikan perahu. Karenanya perahu I Renggan melaju tidak terarah dan terdampar menabrak daratan di sekitar Padang Bay Manggis. Menyebabkan terbentuk pulau-pulau kecil yang masih kita Jumpai sampai sekarang, seperti Batu Biye. Sampai sekarang I Renggan dipuja di Pura Dalem Padang Bay.
Setelah mengalami kegagalan pada misi menaklukkan Bali, I Renggan kembali ke Nusa Penida. Karena kurang konsentrasi akibat sirep, perahu I Renggan terdampar di semenanjung Suana. Yang kini dikenal dengan Pura Batu Medahu, pura Perahu I Renggan yang menabrak batu. Pangeran Renggan tidak patah semangat, ia pun menyiapkan perahu yang lebih hebat dengan pasukan yang lebih banyak untuk menaklukkan Bali. Lagi-lagi maksud I Renggan diketahui Bhatara Toh Langkir. Bhatara Toh Langkir membuat gelombang yang besar dengan kutu-kutu yang menyebabkan pandangan I Renggan dan pasukannya terhalangi.
Akhirnya pasukan Perahu I Renggan tenggelam di sebelah barat Nusa Penida. Perahunya membatu menjadi pulau Ceningan, sementara layar perahu (bidak) perahu I Renggan membatu menjadi pulau Lembongan dan Jungut Batu. Dalem Sawang sedih dan marah atas tenggelam putranya dan pasukan Nusa. Dengan kesaktiannya Dalem Sawang menjadikan pasukan I Renggan menjadi wong Samar yang ingin memangsa masyarakat Bali daratan. Tentunya legenda asal mula Pulau Ceningan dan Lembongan ini menjadi epik yang patut diketahui masyarakat. Sehingga bisa menjadi salah satu daya tarik darik cerita rakyat. —sumber