Pura Besakih atau istilah bahasa Inggrisnya adalah Mother Temple yang berlokasi di Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia ini memiliki satu pura yang bernama Pura Gelap. Pura Gelap merupakan salah satu Pura Catur Lawa yang merupakan Pura Pemujaan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Bhatara Iswara pelindung arah timur alam semesta atau Bhuwana Agung. Istilah ”gelap” dalam nama Pura Gelap ini bukan berasal dari bahasa Indonesia seperti yang mungkin banyak orang pikirkan selama ini. Kata ”gelap” dalam nama Pura Gelap ini berasal dari bahasa Kawi yang artinya petir atau kilat dengan sinarnya yang putih menyilaukan.
Pura ini juga dinyatakan sebagai penegak dan pemelihara kesucian ”Kepanditaan”. Pura Gelap lambang dari pusat sinar Bhuwana Agung. Dengan sinar alam semesta ciptaan Tuhan ini semua kekuatan unsur alam ini menjadi berfungsi sebagai sumber kehidupan semua makhluk hidup penghuni alam ini. Karena itu Pura Gelap ini menjadi pusat meditasi umat manusia yang berkehendak membangkitkan sinar suci yang bersemayam dalam dirinya atau di Bhuwana Alit.
Kalau sinar Bhuwana Agung dapat terpadu dengan sinar di Bhuwana Alit atas usaha umat manusia maka keharmonisan hubungan Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit pun terjadi. Hal ini sebagai salah satu penyebab terwujudnya kehidupan yang bahagia atau hita karana. Pura Gelap tidak semata-mata sebagai tempat meditasinya para pandita, tetapi juga sebagai tempat meditasi semua umat terutama mereka yang ingin mengembangkan kepemimpinannya secara baik dan benar.
Sekarang sudah jelas bukan kalau pengertian Gelap itu berbeda jika dilihat dari definisi Bahasa Indonesia dan Bahasa Kawi. Artinya sungguh berbanding terbalik, jika gelap dalam bahasa Indonesia artinya tanpa cahaya sedangkan menurut bahasa Kawi Gelap itu artinya Terang. —sumber