Lontar Carcan Asu menjelaskan tentang warna, ciri, dan pengaruh si anjing terhadap kehidupan pemiliknya. Pertama adalah mengukur panjang dari ujung hidung anjing (moncong) sampai ke ujung ekornya. Kemudian, ukur jarak antara moncong dengan titik di antara mata. Penggunaan alat ukur yang lentur akan membuat pengukuran lebih akurat.
Selanjutnya, membagi hasil pengukuran moncong ke ekor berdasarkan panjang jarak moncong ke titik di antara mata, sambil mengulang kata guna-jaya-paksa-ketek-kiul.
Adapun artinya adalah sebagai berikut :
Guna: Jika perhitungan berakhir pada guna, maka diperkirakan bahwa anjing ini memiliki banyak guna. Mereka adalah jenis anjing yang penurut dan mudah dilatih. Anjing ini akan semakin bermanfaat apabila mereka benar-benar dilatih.
Jaya: Anjing yang berdasarkan perhitungan berakhir di Jaya, artinya anjing tersebut adalah anjing yang selalu ingin berjaya. Mereka memilki karakter untuk menjadi penguasa, sehingga mereka lebih cenderung atraktif. Karena atraktif dan cenderung manja, anjing ini, sama seperti guna, membutuhkan pemilik yang punya waktu luang untuk melatih dan memanjakan si anjing. Anjing ini juga kurang cocok untuk dijadikan penjaga rumah, karena jika dipelihara secara dilepas, ia akan lebih senang berkeliaran dan memperluas area kekuasaannya.
Paksa: Anjing ini dipaksakan menjadi peliharaan. Mereka adalah jenis anjing liar yang cenderung galak dan agresif. Anjing jenis ini sulit untuk diajak bermain dan harus dipaksa dulu untuk mengikuti perintah. Namun, anjing jenis ini terkenal setia pada tuannya dan merupakan penjaga rumah yang bisa diandalkan.
Ketek: Ketek artinya asal betek (yang penting kenyang). Mereka adalah jenis yang sangat terlihat sifat hewaninya. Mereka cenderung kotor, suka menggali tanah, suka mengorek-ngorek sampah, dan susah dimandikan, sehingga sangat tidak cocok buat anda yang ingin memelihara anjing di dalam rumah.
Kiul: Jika berakhir di kiul, artinya karakter dominan anjing ini adalah pemalas. Mereka tidak terlalu menuntut untuk diajak bermain karena lebih suka makan dan tidur, sehingga cocok untuk anda yang tidak punya banyak waktu untuk anjing anda.
Untuk memprediksi sifat anjing menggunakan perhitungan ini tidak ada batas minimal atau maksimal usia anjing, karena yang diukur adalah morfologi anjing yang perbandingannya akan tetap sama sekalipun tubuh si anjing makin besar. Namun kita mungkin akan kesulitan mengukur anjing yang terlalu kecil, terutama jarak hidung dan mata. Anjing yang sudah terlalu besar pun akan susah jika disuruh diam untuk diukur.
Prediksi sifat anjing Bali yang diturunkan dari leluhur kita di Bali ini sungguh mengagumkan. Ternyata sejak dulu mereka sudah bisa melakukan penelitian ke anjing, hingga terciptalah rumus prediksi sifat anjing ini. —sumber