BALI EXPRESS, DENPASAR – Ari-ari butuh perhatian khusus, agar bayi yang bertumbuh membawa energi positif secara lahir dan batin. Karena itu, butuh hati yang positif jika memperlakukan Ari-ari tersebut, sebelum ditanam.
Banyak mitos yang berkembang di Bali, salah satunya adalah tata cara menanam Ari-ari. Hal ini penting diperhatikan agar tidak memberikan dampak negatif di kemudian hari. Sebelum menanam Ari-ari, sudah pasti didahului dengan mencucinya, agar bersih.
Membersihkan Ari-ari dengan cara yang benar , diyakini akan memberikan dampak di kemudian hari. Jika Ari-arinya bersih, maka kelak si bayi tumbuh menjadi manusia yang bersih. Sebaliknya, jika dicuci tidak besih, maka si bayi akan tumbuh menjadi anak yang kucal.
“Kalau bisa, ayah yang mencuci Ari-ari hendaknya membersihkan dirinya terlebih dahulu, agar kelak menjadi contoh tumbuh kembangnya bayi.” ujar Mangku I Wayan Satra kepada Bali Express (Jawa Pos Group), Kamis (2/2).
Lebih lanjut dijelaskannya, walaupun menjijikkan, sang ayah wajib memberanikan diri untuk memegang dan mencuci Ari-ari dengan kedua tangannya. Jika tidak, lanjutnya, si bayi akan tumbuh dengan tangan kidal atau kekuatan dan fungsi tangan kanan dan kiri terbalik.
Banyak umat Hindu yang meyakini bahwa apa pun yang dilakukan ayah saat mencuci dan menanam Ari-ari, akan terjadi dan tercermin pada bayi yang kelak akan tumbuh menjadi dewasa ini.
“Jadi, mencuci dan menanam Ari-ari harus maksimal, agar kelak anak tumbuh menjadi apa yang kita inginkan,” tutup Satra.
(bx/gus /rin/yes/JPR) –sumber