Tri Mala adalah tiga bentuk prilaku yang bertentangan dengan Tri Kaya Parisudha yang meliputi :
- Kasmala, perbuatan yang hina dan kotor (leteh).
- Mada, perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor. Tidak usah dipelihara sebab wak purusya ini akan bisa mendatangkan penderitaan dan dijauhi teman-teman.
- Moha, pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.
Prilaku – prilaku asubha karma manusia yang sangat kotor atau tidak baik tersebut disebutkan sangat perlu dihindari untuk mengurangi dosa.
“Sehingga pada saat bayi berumur 42 hari atau bulan pitung dina disebutkan perlu dilaksanakan upacara kambuhan agar membebaskan si bayi dari pengaruh-pengaruh negatif tri mala ini.
Sebagai tambahan, pada zaman kali yuga juga disebutkan dengan adanya Gumi kemalaan tersebut dimana manusia banyak melakukan dosa, sehingga menurut Lontar Widhi Sastra disebutkan upacara yadnya ngusaba nini dan ngusaba desa yang dilaksanakan oleh desa adat hendaknyalah
dilakukan secara bersamaan yang bertujuan untuk tegaknya hati nurani kembali dalam memelihara kebenaran sehingga terhindar dari prilaku yang penuh dosa.