Sering kali kita bertanya dalam diri kita sendiri prihal kehidupan ini, seperti: apa tujuan hidup ini?, Untuk apa hidup ini? kemana kita pergi setelah kehidupan ini? Dan sebagainya. Dalam agama Hindu yang menjadi tujuan hidup utama manusia di dunia ini tertuang dalam ajaran Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan untuk mencapai kebahagiaan didunia dan akhirat. Yang diantaranya : dharma, artha, kama dan moksa.
Dharma yaitu ajaran-ajaran suci yang mengatur, memelihara atau menuntun umat manusia untuk mencapai kesejahteraan jasmani dan ketentraman bhatin. Dharma juga berarti agama dan kewajiban, kemuliaan, kebajikan serta kebenaran. Dharma merupakan pegangan hidup umat Hindu yang dilaksanakan dalam aspek kehidupan sehari-hari baik dalam ucapan, pikiran dan dalam berprilaku sehari-hari dirumah maupun dalam masyarakat dan lingkungan.
Segala tindakan mesti didasari dengan dharma atau kebenaran. Dalam kitab Sarasamuscaya dinyatakan :
Yan Paramarthanya, yan arthakama sadhyan, dharma juga lekasakena rumuhun, niyata katemwaning artha kama mene tan paramartha wi katemwaning arthakama dening anasar sakeng dharma (12) Artinya : kesimpulannya, kalau artha dan kama yang dituntut, maka seharusnya dharma dilakukan lebih dahulu, tak tersangsikan lagi, pasti akan diperoleh artha dan kama itu nanti, tidak akan ada artinya jika artha dan kama itu diperoleh menyimpang dari dharma. Jadi dalam petikan kitab Sarasamuscaya tadi ditekankan bahwa dharma mesti dilaksanakan, maka artha dan kama datang dengan sendirinya.
Dalam kitab Sarasamuscaya juga dinyatakan bahwa : segala yang diajarkan oleh sruti dan smerti adalah dharma. Jadi dharma dalam ajaran agama Hindu menduduki tempat yang amat penting dalam kehidupan ini. Dan dalam kitab manu samhita dikatakan : Weda Pramanakah sreya sadhanam dharmah (1) yang artinya : di dalam ajaran suci weda dharma dikatakan sebagai alat untuk mencapai kesempurnaan.
Artha yaitu harta benda atau kekayaan/uang. Dalam dunia modern ini uang memegang peranan penting. Uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam hidup ini. Tanpa artha/uang/materi yang memadai hidup ini akan terasa sulit. Kesulitan hidup cendrung membuat orang bertindak adharma seperti mencopet, mencuri, merampok, menipu, merampas, membohongi orang dan sebagainya. Jadi memiliki artha/material yang layak/memadai merupakan salah satu penunjang untuk berbuat dharma.
Ajaran agama Hindu sangat memperhatikan kedudukan dan fungsi artha dalam kehidupan ini. Mencari dan memiliki artha bukanlah sesuatu yang dilarang malahan merupakan sesuatu hal yang diajurkan. Asalkan semuanya itu diperoleh berdasarkan dharma, dan digunakan untuk kepentigan dharma pula. Ajaran agama Hindu menegaskan bahwa artha sebenarnya bukanlah merupakan tujuan, namun hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan. Sebagai mana telah diuraikan bahwa tujuan hidup yang terakhir menurut ajaran agama Hindu adalah untuk mencapai kebahagiaan dalam penunggalan dengan Sang Hyang Widhi, yang disebut juga moksa atau kelepasan.Harta yang diperoleh atau dimiliki dalam penggunaan harus dibagi menjadi tiga :
1. Sadhana ri kasiddaning dharma; yang artinya Artha dipakai untuk memenuhi dharma. Sebagai contoh adalah untuk melakukan kewajiban-kewajiban hidup sebagai manusia, pelaksanaan Panca Yadnya dan sebagainya.
2. Sadhana ri kasiddaning kama; yang artinya Artha dipakai untuk memenuhi kama. Sebagai contoh adalah untuk kegiatan kesenian, olah raga, rekreasi dan sebagainya.
3. Sadhana ri kasiddaning artha; yang artinya Artha dipakai untuk mendapatkan harta kembali. Sebagai contoh untuk kegiatan memproduksi sesuatu, kegiatan ekonomi dan sebagainya.
kegunaan dari harta atau kekayaan itu juga untuk disedekahkan. Karena pahala dari bersedekah yang dilaksanakan dengan tulus ikhlas tersebut adalah tak ternilai harganya. Dalam ajaran agama Hindu berkali-kali ditekankan bahwa harta kekayaan itu tidak akan dibawa mati. Yang akan meringankan dan menuntun pergi ke akhirat adalah perbuatan baik atau buruk. Karenanya harta kekayaan itu hendaknya disedekahkan, dipakai dan diabdikan untuk perbuatan dharma. Hanya dengan demikianlah harta tersebut mempunyai nilai yang utama.
Kama:yaitu nafsu atau keinginan yang dapat memberikan kepuasan atau kesejahteraan hidup manusia. Kepuasan atau kenikmatan tersebut memang merupakan salah satu tujuan atau kebutuhan manusia, karena manusia mempunyai dasendriya atau 10 indriya. Kesepuluh indriya tersebut menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Indriya sering diumpamakan seperti kuda liar, kalau dapat dikendalikan akan merupakan kekuatan yang luar biasa. Kama atau kesenangan menurut ajaran agama tidak akan ada artinya jika diperoleh menyimpang dari dharma. Karenanya dharma menduduki tempat di atas dari kama dan menjadi pedoman didalam pencapaian kama.
Moksa : yang merupakan tujuan terakhir dan tertinggi dari manusia. Moksa disebut juga mukti atau nirwana yang berarti kebebasan atau kelepasan, maksudnya adalah suatu kebahagiaan dimana atma dapat lepas dari pengaruh maya dan ikatan subha asubha karma, serta bersatu kembali dengan asalnya yaitu Brahman. Pada hakekatnya setiap manusia mendambakan kebahagiaan yang kekal abadi (sat cit ananda), namun kebahagiaan seperti itu tak kunjung dirasakan karena menurut ajaran agama Hindu kebahagiaan yang sejati atau kebahagiaan yang kekal abadi itu hanya didapat dalam penyatuan dengan Ida Sang Hyang Widhi kebahagiaan seperti inilah yang disebut dengan moksa. (*) –sumber