Seorang gadis bertemu dengan saya saat Purnama kemarin selesai sembahyang di Pura Puseh..
Gadis; Jik sepertinya saya tidak mau datang lagi untuk sembahyang ke Pura..
Saya; Bolehkah tyang tahu apa alasannya?
Gadis; Saya melihat umat kita saat ini kebanyakan yang tidak beres..
Semua pada main hp saat persembahyangan, sebagian lainnya tebar gosip, padahal sebagian besar hidupnya tidak benar.. Mereka seperti terkena candu tehnologi dan jaman..
Saya; (terdiam sejenak lalu berkata) Baiklah.. Tapi bolehkah tyang minta kamu untuk melakukan sesuatu, sebelum kamu mengambil keputusan?
Gadis; Nggih Jik.. Apa itu?
Saya; Coba kamu ambil segelas Tirta, bawa dan kelilingi areal Pura ini sebanyak 3 kali. Jaga agar Tirta itu tidak jatuh setetes pun..
Gadis; Nggih Jik, akan saya coba..
Beberapa saat kemudian
Gadis; Sudah selesai Jik.. Sudah 3 kali saya keliling membawa Tirta ini..
Sayapun bertanya pada gadis itu..
1. Apakah kamu melihat ada orang main hp?
2. Apakah kamu mendengar orang bergosip?
3. Apakah kamu melihat orang lain bertingkah macam-macam?
Gadis; Saya tidak melihat dan mendengar apapun Jik.. Karena saya berkonsentrasi pada Tirta dalam gelas ini agar tidak tumpah setetes pun..
Saya; Itulah intinya.. Saat ke Pura kita seharusnya berkonsentrasi kepada Beliau (Ida Sanghyang Widdhi Wasa), hindarilah melirik kanan-kiri, maka kita akan bisa fokus mendekatkan diri dengan-NYA..
Kita ke Pura bukan untuk melihat kekurangan orang lain..
Tapi kita datang ke Pura untuk bersembahyang penuh bhakti memohon tuntunan dan meningkatkan keyakinan. Memupuk karma baik..
Mari lakukan yang terbaik sesuai ajaran Dharma. Maka hidup kita pun akan damai..
Semoga kebenaran selalu menyertai kita semua…
#ElingDadiTamba
— bersama Bintang Utara Cemerlang –sumber