February 2017

Topeng Sidakarya, Kerudung Dewi Durga

Bila kita seorang penggemar pertunjukan topeng Bali, maka topeng Dalem Sidekarya tidaklah begitu asing kedengarannya. Karena di Bali banyak terdapat jenis-jenis topeng yang seringkali dipagelarkan baik itu sebagai hiburan maupun pelengkap upacara yadnya. Topeng keras, topeng monyer,(topeng bujuh),topeng tua, topeng Dalem, dan topeng Dalem Sidakarya.Topeng Dalem Sidakarya digolongkan topeng pingit (sacral), dan hanya dipentaskan dalam […]

Banaspatiraja (Sanghyang Banaspatiraja; Banaspati Raja) adalah patih di Pura Dalem yang bergelar I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan sebagaimana disebutkan dalam lontar kanda pat sari. Umumnya Beliau juga disebutkan sebagai penghuni kayu-kayu besar seperti kepuh, bingin, kepah, dll yang dipandang angker, sehingga orang dilarang menebang kayu atau naik pohon pada waktu yang tidak sesuai dengan hari […]

Pasupati (Pāśupatāstra) dalam kisah Mahabharata adalah panah sakti yang oleh Batara Guru dianugerahkan kepada Arjuna setelah berhasil dalam laku tapanya di Indrakila yang terjadi saat Pandawa menjalani hukuman buang selama dua belas tahun dalam hutan. Panah yang berujung bulan sabit ini pernah digunakan oleh Batara Guru saat menghancurkan Tripura, tiga kota kaum Asura yang selalu […]

Kesurupan adalah peristiwa hilangnya kesadaran manusia atas kontrol badan jasmaninya. Kesurupan bisa timbul karena kondisi jiwa yang tertekan (beban berat) yang tak bisa terpikulkan, bisa juga karena faktor-faktor gaib yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata semata. Hal mana menyebabkan pikirannya menjadi tidak seimbang dan bahkan kosong sama sekali untuk kurun waktu tertentu. Pada posisi seperti […]

Upacara Nangluk Mrana (merana) adalah upacara yadnya yang dilaksanakan sebagai permohonan kepada Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa agar berkenan menangkal atau mengendalikan gangguan – gangguan yang dapat membawa kehancuran atau penyakit pada tanaman, seperti padi di sawah, hewan maupun manusia sehingga tidak membahayakan lagi. Asal katanya disebutkan “Nangluk Mrana” berasal dari kata […]

Wisnu Murti (Memurti) adalah perwujudan Wisnu yang membesar dan angker wujudnya namun bermakna kedamaian. Sebagai dewa pemelihara dalam Tri Murti, Dewa Wisnu selalu memelihara ciptaan Tuhan dengan sangat tekun. Dalam hal manusia berbuat banyak kesalahan maka nasehat-nasehat Beliau sebagai dewa bisa saja keras dan puncaknya dengan “kemarahan untuk kedamaian” dan itulah yang disebut “memurti” yang […]

Gegantusan adalah lambang sad rasa yang merupakan perpaduan dari isi daratan dan lautan, yang terbuat dari kacang-kacangan, bumbu-bumbuan, garam dan ikan teri yang dibungkus dengan kraras/daun pisang tua adalah lambang sad rasa dan juga sebagai lambang kemakmuran demikian disebutkan dalam “yadnya patni”; daksina.Dalam tetandingan banten, gegantusan (gantusan) itu terdiri dari 3 contong yg disemat jd […]

Segehan Agung adalah sěgěhan yang beralaskan nyiru yang berisi nasi, bawang merah, jahe, garam, dan uang (Kamiartha, 1992: 58). Biasanya, sěgěhan agung dilengkapi dengan kelapa dan telur itik mentah. Segehan tersebut dibuat di atas alas nyiru yang berisi beras. Di tengahnya diberi tempat sebagai alas kelapa yang di sampingnya susun sebuah kemiri, telor, pangi ‘keluek’, […]