May 2017

RITUAL SUNGKEMAN DALAM AGAMA HINDU

Ritual sungkeman dalam masyarakat Jawa dan Bali, memang  tidak bisa dijauhkan dalam kehidupan  yang sudah modern seperti sekarang ini. Apalagi banyak pengaruh dari luar yang sangat kuat sehingga dibutuhkan orang yang mampu memberikan pemahaman pada generasi muda. Sebab masih banyak orang yang mengatakan kalau masih mepertahankan sebuah tradisi selalu dibilang “kuno” atau ortdoks. untuk bisa […]

Om Swastyastu Tulisan sejenis yang dimuat dibergai media massa atau literature lainnya sudah cukup banyak, namun saya tertarik kembali mengingatkan kepada para pembaca yang mungkin sudah mumpuni dalam pemahamannya dan aplikasinya dalam urusan Sanggah Kamulan. Belakangan di kalangan generasi muda tidak sedikit yang mulai berpikir, bahkan telah melaksanakan bahwa sanggah Kamulan telah diganti dengan satu […]

Sasmitaning ngaurip puniki, mapan ewuh yen ora weruha, tan jumeneng ing uripe, akeh kang ngaku-aku, pangrasane sampun udani, tur durung wruh ing rasa, rasa kang satuhu, rasaning rasa punika, upayanen darapon sampurna ugi, ing kauripanira. (Serat Wulang Reh, I.2) Artinya : Pengetahuan hidup ini, orang tidak akan tahu jika tidak mau belajar, dalam kehidupan, banyak […]

Tat Twam Asi mempunyai arti engkau adalah aku dan aku adalah engkau. Makna mendasar yang dapat dipetik dari Tat Twam Asi tersebut adalah bagaimana menyayangi diri sendiri demikian juga menyayangi orang lain bahkan lingkungan sekalipun. Atas dasar itu maka tindakan hormat menghormati sesama umat beragama adalah sangat diperlukan bahkan harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik […]

SULUH BALI, Denpasar – Keangkeran kuburan (setra) di Bali menjadi sebuah misteri yang berkembang dari dulu hingga kini. Dalam keyakinan Hindu, tidak hanya di pura akan tetapi di kuburan pun ada dewa yang berstana serta berbagai pengikutnya. Pada salah satu lontar yakni  Lontar Andhabhuwana menyebutkan asal muasal keberadaan Dewi Uma berubah menjadi Dewi Durga (penguasa […]

Kalau dipikir-pikir, orang Bali sebenarnya diikat oleh banyak hukum baik sekala maupun niskala. Hukum tersebut adalah: Hukum negara yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Hukum karmapala yang merupakan landasan ajaran agama Hindu, hukum Tuhan yang tak terbantahkan, berisfat adil, rinci, menyangkut masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Hukum kawitan yang merupakan sebuah […]

Di dunia akademis, setiap bentuk pengkotakan jiwa manusia disarankan untuk dihindari. Terutama karena pengkotakan adalah sebentuk pendangkalan. Meminjam pendapat seorang filsuf, jiwa manusia itu multi dimensional (melampaui segala pengkotakan). Namun, untuk kepentingan praktis pengkotakan itu diperlukan. Lebih mudah menyembuhkan luka jiwa kalau seseorang mengerti ciri unik dirinya di dalam. Sebagai bahan renungan dalam perjalanan panjang […]

Tumpek Krulut adalah upacara yadnya yang dirayakan setiap sabtu kliwon wuku krulut sebagai sujud syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Iswara atas terciptanya suara-suara suci/tabuh dalam keindahan dan seni. Tujuannya agar perangkat suara untuk kelengkapan upacara tersebut memiliki suara yang indah dan “taksu”. Dari alunan nada […]

BERDASARKAN catatan yang ada, sejarah berdirinya Pura Jati memiliki kaitan dengan Pura Perancak, Pura Gede Amertasari dan Pura Dalem Melanting. Hal ini tertuang dalam konsep Purana yang sedang disusun Samania Tri Dharma Jati. Sekitar tahun 1478 Masehi, Danghyang Dwijendra atau yang juga dikenai dengan Danghyang Nirarta atau Pedanda Sakti Wawu Rauh meninggalkan Blambangan menuju Bali […]

Dalam Lontar Ratu Nusa diceritakan upaya Dalem Klungkung menyatukan Nusa Penida dengan Bali. Upaya itu dilakukan untuk membanguan hubungan yang produktif antara rakyat Bali dan rakyat Nusa. Hanya saat Ngurah Peminggir diutus oleh Dalem Klungkung mendekati Dalem Nusa ternyata gagal. Kegagalan itu karena Ngurah Peminggir kekerasan perang mempunyai kemauan yang sangat keras ingin menguasai Nusa. […]