- Dengan mengenal Catur Guru, kita hendaknya juga berkewajiban untuk selalu hormat dan bhakti kepadaNya
- Dewa Ciwa diberi gelar kehormatan dengan nama Bhatara Guru, karena beliau guru dari para Dewa.
- Sehingga dalam ajaran guru sususra disebutkan perlunya memiliki rasa untuk :
- Guru Bhakti, sujud bakti terhadap Guru
- Asewaka Guru, mengabdi kepada Guru
Maka dari itu juga, seseorang berkewajiban untuk mendengarkan atau memperhatikan ucapan-ucapan Guru dengan baik, sebagai suatu bagian dari dharma, himpunan dari semua kebajikan dan kewajiban suci.
Karena pada saatnya nanti disebutkan bahwa para bhuta seperti halnya Sang Bhuta Mandar dan Sang Bhuta Mandir akan menghukum atma wong alpaka guru ini.
- Àcàrya, (“dang acarya wrddha pandita”; sulinggih)
- Adhyàpaka,
- Upàdhyàya, memberikan pengetahuan duniawi pada putra-putrinya.
- dan Siva, yang memberikan keberuntungan atau kerahayuan.
Oleh karena itu, di Bali para panditapun disebut Siva oleh para Sisyanya,
(yang dalam Tri Sadhaka, disebutkan sebagai penuntun umat dalam mengembangkan pembinaan kehidupan alam dan manusia secara seimbang.)
“Guru ngaranya, wwang awreddha, tapowreddha,
jñànawreddha.Wwang awreddha ng. sang matuha
matuha ring wayah, kadyangganing bapa, ibu.
Pengajian, nguniweh sang sumangàskàra rikita.
Tapowreddha ng. sang matuha ring brata, Jñàna-
wreddha ng. sang matuha rting aji” .
Artinya:
(Yang disebut guru yaitu orang yang sudah Awreddha, Tapo-wreddha, Jñànawreddha.
Orang Awreddha, orang yang sudah lanjut usianya seperti bapa, ibu, orang yang mendidik (mengajar/Pengajian),
lebih-lebih orang yang mentasbihkan (mensucikan/sumangàskàra) engkau.
Tapowreddha disebut bagi orang matang di dalam pelaksanaan brata.Jñànawreddha yaitu orang yang ahli di dalam ilmu pengetahuan (spiritual).
Demikian sepintas tentang pengertian guru, selanjutnya bila kita meninjau tentang jenis-jenis yang disebut guru atau yang berfungsi sebagai guru, maka sebagai guru tertinggi dari alam semesta ini tidak lain yaitu Tuhan Yang Maha Esa.