Makna Ritual Upacara Purnama Tilem

Dalam agama Hindu, ada dua jenis ritual, yaitu Nitya Yadnya dan Naimitika Yadnya. Nitya Karma adalah ritual yang diadakan setiap hari secara teratur. Kegiatan Nitya Karma contohnya Tri Sandya (berdoa 3 kali sehari) dan ngejot. Naimitika Yadnya adalah ritual yang dilakukan pada waktu tertentu, seperti Galungan, Nyepi, Eka Dasa Rudra, ritual pada moment khusus, dan juga upacara ritual Purnama Tilem. Orang Bali percaya bahwa setiap ritual upacara / perayaan memiliki arti tersendiri dalam doktrin kehidupan, termasuk juga nilai-nilai yang terkandung dalam ritual Purnama dan Tilem. Upacara ritual Purnama dan Tilem dilakukan setiap 15 hari secara bergantian sesuai peredaran siklus bulan. Ketika bulan purnama, orang Bali mengadakan upacara Purnama, sedangkan puncak bulan gelap, masyarakat Hindu Bali mengadakan upacara Tilem. Filosofi dari siklus lunar tersebut (Purnama dan Tilem) mengajarkan orang bahwa hidup selalu penuh dengan terang dan gelap, baik dan buruk, hitam dan putih, hidup dan mati, dan dua hal lain yang akan selalu berlawanan atau disebut Rwa Bhineda. Dua hal yang berlawanan tersebut pasti akan selalu datang kepada manusia secara bergantian. Kita tidak boleh berlebihan ketika mendapatkan kebahagiaan. Dan sebaliknya, jangan terlalu bersedih saat mengalami penderitaan. Karena hidup akan selalu seperti itu, senantiasa selalu ada kebahagiaan dan kesedihan. Pada saat puncak bulan purnama, umat Hindu menyembah Sang Hyang Chandra sebagai dewa bulan. Ketika puncak Tilem (bulan gelap), umat Hindu di Bali memuja Sang Hyang Surya sebagai penguasa matahari. Orang Bali percaya bahwa pada puncak bulan purnama dan puncak bulan gelap, kelompok galaksi memancarkan energi tertentu yang dapat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di bumi. Oleh karena itu, masyarakat Bali memohon agar diberikan energi positif bagi kehidupan mereka. Ketika Purnama dan Tilem, orang Bali melakukan persembahyangan di pura keluarga, kuil desa, atau candi-candi suci lainnya. Persembahyangan biasanya dilakukan pada malam hari, mulai pukul 7 petang. Artikel Asal: http://www.akuintip.com/2014/11/makna-ritual-upacara-purnama-tilem.html