Sesangi atau bahasa gaulnya disebut KAUL atau bahasa kerennya disebut dengan JANJI. Sesangi sering dilakukan oleh krama Bali untuk maksud tertentu biasanya penuh harapan, bilamana harapan atau tujuannnya terkabul maka akan mempersembahkan/mengaturkan sesuatu. Sesangi sesungguhnya suatu transaksi niskala, transaksi oleh krama kepada yang diminta tolong , disini mengandung unsur kesepakatan pada diri sendiri.
Kesepakatan dalam mesesangi adalah kesepakatan sepihak, dimana hanya dilakukan oleh si pemohon saja, sebab yang diajak atau yang akan diminta (tolong) tidak pernah memberi jawaban secara terbuka. Jadi SESANGI mengandung keyakinan dan suatu perbuatan yang berisi PAMRIH.
Sesungguhnya dasar pelaksanaan SESANGI adalah rasa bhakti, rasa syukur atas anugrah atau atas tekabulnya doa atau keinginan, dan sesungguhnya bukalah PERJANJIAN kepada Tuhan atau Ratu Batara.
Sesangi merupakan JANJI kepada diri sendiri untuk selalu atau senantiasa bersyukur atau mensyukuri atas segala karunia dari Tuhan.
Kapan dan dimana biasanya SESANGI dilakukan ?
Sesangi biasanya dilakukan pada saat-saat dan momen tertentu seperti misalnya Dalam keadaan Sakit, mohon di suatu tempat agar diberikan kesembuhan, bila sembuh akan menghaturkan Banten Guling dan sebagainya.
Bisa juga pada anak sekolahan, anak kulihan, bila lulus ujian berjanji MEGUNDUL dan lain sebagainya. —sumber