2016

SENYUMAN SEBAGAI KECERDASAN

Suatu hari ada anak kecil sedang menggali pasir di pinggir pantai menggunakan tangannya yang juga kecil. Tatkala ditanya apa yang ia lakukan, dengan polos anak kecil ini menjawab: “saya mau memasukkan semua air samudera ke dalam sumur bikinan saya sendiri”. Seperti itulah nasib banyak manusia di zaman ini. Kehidupan dan Tuhan seluas samudera. Tapi pikiran […]

Menua itu adalah hukum alam, tapi menderita itu pilihan, demikian pesan yang sering diperbincangkan diantara jiwa-jiwa tua yang bercahaya. Semua tubuh pasti menua. Semua manusia akan melemah di usia tua. Tapi menderita, itu pilihan yang dibuat seseorang sejak mereka berusia muda. Sedihnya, kendati pesan ini diketahui oleh banyak sekali orang, sudah disebarkan ke banyak sekali […]

Beberapa tahun belakangan ini kita sebagai orang Bali yang beragama Hindu mungkin sudah sering mendengar kata Astungkara, Svaha dan Tathastu. Namun kadang mungkin ada orang yang tidak tahu apa sebenarnya makna saat kita mengucapkan ke tiga kata tersebut dan kapan kita boleh mengucapkan kata tersebut. Astungkara berasal dari kata Astu dan Kara, yang mendapat sisipan […]

Om Swastyastu ratu pandita, tiang metaken indik canang sari saking daun pisang. Napike canang sari punike patut napi ten? +628123648xxx Jawaban Ida Pandita Mpu Jaya Acharya Nanda: Kita lihat dari bentuk canangnya, kalau berbetuk segitiga atau tangkih, maka dari konsep Siwa Sidanta itu dinyatakan tidak layak dihaturkan ke atas. Karena dalam konstruksinya Siwa Sidanta, segitiga […]

Pagerwesi artinya pagar dari besi. Yang melambangkan suatu perlindungan yang kuat. Hari raya Pagerwesi sering diartikan oleh umat Hindu sebagai hari untuk memagari diri yang dalam bahasa Bali disebut magehang awak. Hari Raya Pagerwesi  jatuh pada Buda (Rabu), Kliwon, Sinta. Jika diperhatikan dengan seksama, ada kaitan langsung dengan Hari Raya Saraswati yang jatuh pada Saniscara (Sabtu), Umanis, Watugunung. Dalam […]

Di dalam budaya masyarakat Bali Utara (Singaraja ) Hari Raya Pagerwesi dilaksanakan dengan sangat meriah, hampir sama meriahnya dengan perayaan Galungan & Kuningan. Perayaan Pagerwesi dilaksanakan pada hari Budha (Rabu) Kliwon Wuku Shinta. Hari raya ini dilaksanakan 210 hari sekali. Sama halnya dengan Galungan, Pagerwesi termasuk pula rerahinan gumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, […]

Tri Sarira berasal dari tiga kata, “tri” artinya tiga, dan “sarira” yang artinya badan. Jadi tri sarira adalah tiga pembagian tubuh manusia  yang merupakan tempat tinggal dari Sang Hyang Atma. Adapun pengertian lain: Tiga lapisan/selubung mahluk hidup secara jasmani maupun rohani (Centanananda, 1999) Tiga unsur pokok lapisan badan ( Oka, 2009) Tiga badan ( Risikesa […]

Karma Phala atau karma pala adalah konsep dasar dalam ajaran-ajaran agama dharma. Berakar dari dua kata yaitu karma dan phala. Karma berarti perbuatan/aksi, dan phala berarti buah/hasil. Karma phala artinya buah dari perbuatan yang telah dilakukan atau yang akan dilakukan. Karma phala memberi optimisme kepada setiap manusia, bahkan semua makhluk hidup. Dalam ajaran ini, semua […]

“Bekerjalah demi kewajibanmu, bukan demi hasil perbuatan itu, jangan sekali pahala menjadi motifmu dalam bekerja, jangan pula hanya berdiam diri tidak bekerja”-Bhagawadgita II.47 “Bekerjalah seperti apa yang telah ditentukan, sebab bekerja lebih baik daripada tidak bekerja, dan bahkan tubuh pun tidak berhasil terpelihara jika tanpa bekerja”-Bhagawadgita III.8 “Seperti orang bodoh yang bekerja karena keterikatan atas […]

Banten terdiri dari bahan pokok: daun, bunga, buah, air dan api. Seperti penjelasan dalam artikel sebelumnya banten mempunyai fungsi penting sebagai sarana upacara bagi umat Hindu, dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan banten pun ada Doa-doa yang wajib diucapkan untuk melengkapi upacara yang dilakukan. Berikut adalah Doa-doa yang ada kaitannya dengan sarana banten: Nunas lugra, Om […]