Masyarakat Bali memang terkenal sangat patuh dan taat terhadap segala jenis perintah agama, tradisi, dan adat sosial budayanya baik yang tercermin dalam peribadatan, upacara keagamaan maupun dalam taraf hubungan sosial kemasyarakatan baik antar sesama manusia, manusia dengan alam atau manusia adengan hewan. Nah, salah satu hal yang akan dibahas kali ini ialah bentuk ritual yang disebut dengan Upacara Menek Kelih yang sudah dilaksanakan masyarakat Hindu Bali sejak zaman dulu kala.
Apa yang dimaksud dengan Upacara Menek Kelih ini? Pada intinya, upacara ini berisi ungkapan rasa terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kenikmatan dan keselamatan yang telah diberikan, sekaligus juga bentuk permohonan supaya senantiasa dituntun dan dijaga dalam jalan yang benar dan baik serta dijauhkan dari hal-hal yang justru bersifat marabahaya dan menjadi petaka bagi umat manusia. Upacara Menik Kelih ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh para orang tua.
Kapan pelaksanaannya? Biasanya Upacara Menik Kelih kerap dilakukan ketika orang tua yang memiliki anak yang umurnya sudah beranjak dewasa. Kira-kira sekitar 14 tahun, yang sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Untuk anak laki-laki disebut dengan Ngeraja Singa atau Menek Taruna dan untuk perempuan disebut Ngeraja Selawa atau Menek Taruni/ Bajang/ Deha.
Upacara Menek Kelih ini bisa dilaksanakan di rumah dan dipimpin oleh seorang pendeta atau yang tertua dalam lingkungan keluarga. Upacara ini dilakukan setelah selesai datang bulan atau menstruasi pertama atau dapat pula dicarikan hari baiknya. Upacara Menek Kelih ini bisa dilakukan secara massal dalam lingkup Dadia, Banjar, Desa, atau campuran ketiganya. Adapun Manfaat dari upacara massal ini adalah :
– Untuk menghemat biaya
– Untuk Mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan
– Untuk Menumbuhkan rasa persatuan-kesatuan dan gotong-royongan sesama warga masyarakat
Sarana/sesajen upacara Menek Kelih
Untuk Wanita :
– Banten pabyakala
– Banten prayascita
– Banten dapetan
– Banten sesayut tabuh rah
Untuk Pria:
– Banten sesayut ngraja singa.
– Banten padedarian.