BALI EXPRESS, DENPASAR – Menyatukan unsur magis dan medis sangatlah sulit. Kedua hal tersebut sangat berbeda, namun kombinasi keduanya dapat memberikan dampak yang maksimal, khusunya dalam penyembuhan penyakit, termasuk Sempengot.
Penyaakit Sempengot dikenal masyarakat Bali sejak zaman dahulu. Pada saat di mana sawah dan ladang terhampar luas, dan para petani selalu mengusahakan yang terbaik untuk sawah dan ladangnya sebagai sumber utama penghidupan. “Jadi, tak jarang sampai ada yang melindunginya dengan memohon anugerah Tuhan, dan ada juga yang menggunakan black magic,” ujar seorang Penulis Keagamaan, I Nyoman Kanduk Supatra kepada Bali Express (Jawa Pos Group).
Orang medis beranggapan bahwa Sempengot murni karena medis. Sedangkan orang yang masih primitif menganggap itu adalah akibat magis atau magic. Jika penyebabnya adalah medis, alangkah baiknya menuju dokter spesialis syaraf. Dan, biasanya akan disembuhkan melalui Fisioterapi yang butuh waktu alias tidak bisa instan.
Sedangkan jika penyebabnya adalah magis, yang biasanya pelakunya mencuri di ladang orang, biasanya cukup dengan mengaku kepada pemillik ladang, serta mempersembahkan banten senistanya seperti canang pada palinggih yang ada di sawah atau lading tersebut. Setelah itu, yang bersangkutan dipastikan akan kembali normal. “Namun, dalam prosesnya, tak jarang masyarakat menggunakan kedua kepercayaan ini, medis digunakan, magis juga digunakan.” tutup Kanduk.
(bx/gus /rin/yes/JPR) –sumber