2016

Banten Rarapan, Oleh-Oleh Untuk Alam Niskala

Rarapan yang dihaturkan biasanya berupa rokok kretek, ketela rebus, ubi, jagung laklak tape, jaja injin dan sebagainya. Dan karena perkembangan saat ini, rarapan yang dihaturkan tersebut bisa bermacam-macam seperti manisan (permen), snack-snack dan sebagainya. Pokoknya apa saja yang bisa dikonsumsi oleh manusia, itulah yang dijadikan rarapan. Rarapan ini dihaturkan di tempat-tempat yang diyakini atau dirasakan […]

Pepasangan adalah benda yang diisi kekuatan gaib atau magis, serta ditanam di dalam tanah atau disembunyikan secara rahasia di tempat tertentu dengan tujuan untuk membencanai seseorang. Benda tersebut dapat berupa tulang, taring binatang, gigi binatang, daun rontal yang telah dirajah, rambut, kertas berajah, kain yang telah diberi lukisan gaib. Yang kerap dipergunakan adalah bagian dari […]

Bungkak Nyuh Gading merupakan istilah yang sudah sangat dikenal bagi masyarakat Hindu Bali. Bungkak Nyuh Gading ini adalah istilah yang digunakan untuk menamai kelapa muda (bungkak) yang berwarna orange kekuningan (gading). Bungkak Nyuh Gading ini merupakan simbol dari Hyang Surya. Berbicara mengenai kasiat dari segi magis, mistis, memang sudah lumrah dalam agama Hindu Bali. Kenapa […]

Nilai-nilai yang terkandung pada busana adat memiliki nilai luhur seperti keteduhan, kedamaian dan sukacita. Konsep pemakaian busana itu sendiri memiliki tiga bagian yang tidak boleh ditinggalkan meski satu hal saja. Ketiganya adalah Dewa Angga yaitu pemakaian bahan yang menutupi leher ke kepala, Manusa Angga dari pusar ke leher dan Butha Angga dari bawah pusar ke […]

Seperti lilin yang terus menerus menyalakan lilin-lilin yang lain, melalui pikiran, ucapan dan tindakan para pembawa cahaya juga terus menerus berusaha menyalakan lilin banyak orang. Sedihnya, sangat-sangat sedikit ada manusia di zaman ini yang punya lilin di dalam dirinya (baca: punya minat untuk belajar spiritual). Kalau pun ada manusia yang membawa lilin, ia sulit sekali […]

Mantra Gayatri adalah : Oṁ bhūr bhuvaḥ svaḥ tat savitur vareṇyaṁ bhargo devasya dhīmahi dhiyo yo naḥ pracodayā Terjemahannya : Om Sang Hyang Widhi, kita menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi, langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan semangat pada pikiran kita. Sakral merupakan sesuatu hal yang dikeramatkan, disucikan, diagungkan oleh […]

Babad Arya Pinatih ini menceritakan tentang keturunan Manik Angkeran. Putra Beliau selanjutnya menikah dengan putri Sirarya Buleteng, dan inilah yang selanjutnya menurunkan keturunan Arya Pinatih. Diceritakan, Mpu Siddhimantra di daerah Janggala tidak memiliki keturunan. Beliau kemudian membuat upacara homa bersaranakan seonggok arang disertai dengan permata sebesar ibu jari (sanggusta), dengan tujuan agar Beliau memiliki putra yang […]

Sebuah kisah, di Kerajaan Daha, Kediri, Jawa Timur, hiduplah seorangdi brahamana (pendeta) yang bernama Empu Sidi Mantra. Ia seorang pendeta yang kaya raya dan terkenal sakti mandraguna. Selain itu, ia juga memiliki seorang istri yang cantik jelita dan seorang putra yang gagah dan tanpan bernama Manik Angkeran. Meski demikian, pendeta itu tidak bisa hidup tenang […]

Sejarah singkat tentang pelinggih ini adalah ketika pada tahun 1001 M Mpu Kuturan datang ke Bali (diminta bantuannya oleh Raja Bali Udayana Warmadewa), beliau melihat demikian banyaknya sekta Agama, yang diperkirakan dapat memecah belah persatuan umat. Karena itu, maka beliau berusaha untuk mempersatukan tiga kelompok besar dengan enam Sekta Agama itu, dengan cara mengadakan pertemuan […]

Pada saat umur bayi satu bulan tujuh hari (42 hari), maka akan di buatkan suatu upacara yang di sebut “ upacara Macolongan “.  Seperti yang di uraikan dalam Buku Kanda Empat Rare. Bahwa bayi dalam pertumbuhannya di dalam kandungan, sangat di bantu oleh empat unsur berdasarkan fungsinya masing – masing.  Keempat unsur itu kemudian di […]