Informasi

Bhuta Kala Dalam Hindu Bali

Dalam agama Hindu khususnya di Bali ada sebuah Mitologi tentang Bhutakala atau juga disebut Bhuta Kala / Buta Kala. Menurut Lontar Purwa Bhumi Kemulan dan Lontar Siwa Gama, Bhuta Kala berasal dari kata Bhuta, artinya sesuatu yang sudah ada dan Kala, artinya kekuatan atau energi. Ada pula yang menyebutkan kata Bhuta berasal dari suku “BHU” yang berarti menjadi, […]

Seringkali kita menemukan penggunaan benang pada beberapa upacara agama Hindu khususnya di Bali. Penggunaan benang sebagai simbol suci tali pengikat dalam proses kehidupan yang ada pada upacara yadnya dan tetandingan banten. Benang-Benang yang biasanya digunakan pada upacara yadnya ialah sebagai berikut : Benang Putih. yang biasanya digunakan saat otonan dan diikatkan pada pergelangan tangan sebagai simbol agar hati kita […]

Bagi seorang ayah, kehadiran seorang anak laki-laki adalah keistimewaan sendiri. Meskipun anak laki-laki atau perempuan sama saja. Tapi fenomena ini masih cukup berlaku di Indonesia, yang menganut patrilineal yang menganggap laki-laki adalah seorang pewaris keturunan  dari keluarga orang tuanya. Ketika pasangan suami istri memproses pembuatan anak maka perlu diperhatikan waktu – waktu yang dibenarkan atau […]

Sanggah Kemulan adalah sebuah pelinggih dengan rong tiga sebagai wujud penyatuan Sanghyang Triatma dengan sumber dan asal-Nya.  Sanghyang Triatma adalah tiga aspek dari atma itu sendiri , yaitu : Atman, jiwa dari setiap makhluk hidup Siwatman, Tuhan sebagai sumber dari jiwa tersebut. Paratma / Paramatman, asal segala yang ada ini dan kepadaNya pula segala yang ada ini akan […]

Dalam Lontar Purana Jagat Bangsul disebutkan nama-nama gunung yang ada di pulau Bali. Diantara gunung-gunung tersebut ada disebutkan nama Bukit Rangda. Setelah itu juga disebutkan Sang Hyang Pasupati yang bersabda, bahwa keberadaan pucak Bukit Rangda diberkati semoga menjadi Kahyangannya Hyang Ludra yang disembah atau disungsung oleh seluruh keturunan orang Bali sampai kelak kemudian hari. Pura […]

Dewi “Bhatari” Sri (“Sang Hyang Manik Galih”) adalah Dewi Mertha sebagai sumber kemakmuran Ibu Pertiwi yang merupakan sakti dari Dewa Wisnu. Dengan kramaning sembah, Dewi Sri dipuja sebagai sumber dari kekayaan yang memiliki segala keindahan sebagai benih yang maha mengetahui. Dipuja di pelinggih merajan dengan Bhiseka Sri Sedana atau Limas Catu sebagai pemberi kemakmuran kepada […]

Perjalanan di mulai dari sebuah wilayah yang disebut dengan nama Ayatanastana, “ikang loka pantaraning swarga lawan naraka”, yaitu sebuah wilayah perbatasan diantara surga dan neraka. Ayatanastana adalah sebuah tempat dimana para pitara atau para roh orang yang telah meninggal di periksa dan adili, untuk kemudian dibawa ketempat yang sesuai dengan karmanya. Apakah yang bersangkutan layak […]

Meluasang (metuunan; mapinunas; nunas bawos atau nuwunang; mepeluas) adalah tradisi di Bali untuk meminta petunjuk kepada leluhur maupun kepada bethara – bethari, Bhatara Hyang Guru, para dewa, menemukan Bhatara Kawitan dll melalui seorang yang suci. Metuunang/mepeluas bukan saja merupakan tradisi budaya sebagaimana disebutkan reinkarnasi dalam tradisi di Bali, melainkan meluasang juga merupakan sebuah rangkaian peristiwa […]

Leluhur adalah asal muasal kita sebagai manusia yang dalam kamus bahasa Bali – Indonesia disebutkan leluhur berarti kawitan dimana dalam siklus kehidupan, setelah upacara ngaben dilaksanakan, keluarga dapat tenang mendoakan leluhur dari tempat suci dan pura kawitan masing-masing. Inilah yang menyebabkan ikatan keluarga di Bali sangat kuat, karena mereka selalu ingat dan menghormati leluhur dan juga […]